Entertainment

Arsip Blog

PERINTAH TUHAN KITA

Written By Alkitab Asli on Thursday, September 13, 2012 | 11:09 AM

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," (Matius 28:19).

Demikianlah Kristus menyuruh murid-muridNYA. Ia membuat perlengkapan yang sempurna karena tuntutan pekerjaan itu, dan Ia bertanggung jawab atas suksesnya pekerjaan itu. Selama mereka menurut perkataanNYA, dan bekerjasama dengan Dia, mereka tidak pernah akan gagal. Ia menyuruh mereka supaya pergi ke seluruh bangsa. Pergilah ke bagian dunia yang paling jauh, dan yang didiami oleh manusia... Bekerjalah di dalam iman..., karena waktu tidak akan pernah datang kembali, apabila Aku meninggalkan kamu.

Perintah Juruselamat kepada murid-murid itu termasuk juga kepada semua orang yang percaya. Perintah itu terhitung juga kepada semua orang-orang percaya di dalam Kristus sampai pada akhir zaman. Adalah suatu kesalahan yang fatal bila beranggapan bahwa pekerjaan penyelamatan jiwa bergantung hanya pada pendeta yang sudah diurapi. Semua orang yang menerima inspirasi dari sorga berharap dalam injil itu. Semua orang menerima hidup Kristus itu diurapi untuk bekerja bagi keselamatan teman-teman sesama manusia. Karena untuk tugas inilah sidang sudah didirikan, dan semua orang yang sudah berjanji dengan janji yang suci dengan demikian pula mereka berjanji menjadikan pembantu Kristus.

Kita dikuduskan menjadi saluran-saluran, dengan perantaraan mana kehidupan sorga mengalir kepada orang-orang lain. Dengan berbuat demikian maka Roh Kudus akan menghidupkan semangat dan meresapkan hati seluruh anggota jemaat, serta menyucikan dan menguatkan hati. Mereka yang telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus di dalam baptisan akan bangkit dengan menghidupkan kehidupan yang baru, memberi gambaran yang hidup dari hal kehidupan Kristus... Oleh sebab itu, engkau dipersembahkan kepada pekerjaan pemberitaan injil keselamatan itu. Kesempurnaan yang dari sorga akan menjadi kuasa bagimu.

Pada suatu hari Bangsawan Wellington mengajukan pertanyaan kepada serombongan orang-orang Kristen yang sedang memperbincangkan kemungkinan suksesnya usaha pekabaran injil di tengah-tengah orang kafir. Mereka meminta pendapat bangsawan itu, apakah menurut pertimbangannya usaha-usaha demikian benar-benar membuktikan sukses yang seimbang sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan. Kemudian serdadu tua itu menjawab: "Saudara, apakah perintah yang ada padamu? Sukses bukanlah pertanyaan yang perlu saudara perbincangkan. Jiwa saya tidak salah memahami perintah itu, beginilah bunyinya, "Pergilah ke seluruh dunia, dan beritakanlah injil itu kepada sekalian bangsa." Saudara, turutlah perintah itu!!!

BAPTISAN KEDUA KALI ADALAH PANTAS

"Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (Kisah Para Rasul 22:16).

Dewasa ini banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sudah melanggar salah satu dari ajaran hukum Allah itu. Apabila pengertian mereka sudah diterangi, dan tuntutan hukum keempat itu didesak masuk ke dalam hati nurani, mereka sendiri melihat diri mereka dalam keadaan berdosa dihadapan pandangan Allah. "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." dan ia yang "mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya."(1 Yohanes 3:4);(Yakobus 2:10).


Orang yang setia mencari kebenaran tidak pernah akan buta kepada hukum itu dan kemudian menjadi suatu maaf untuk pelanggaran. Terang kebenaran dalam ruang lingkup jangkauannya. Firman Allah itu terang, dan Kristus mengundang dia untuk menyelidiki Kitab Suci itu. Ia menghormati hukum Allah itu kudus, adil dan baik, serta bertobat dari segala pelanggarannya. Oleh iman ia memohon pendamaian darah Kristus, dan berpegang teguh pada janji pengampunan itu. Baptisannya yang dahulu itu sekarang tidak lagi memuaskan hatinya. Ia telah melihat dirinya seorang berdosa, dipersalahkan oleh hukum Allah. Ia telah mengalami kehidupan baru, suatu kehidupan yang mati kepada dosa, dan ia rindu kembali di kuburkan bersama Kristus melalui baptisan, agar iapun dapat keluar dan berjalan di dalam kehidupan yang baru.

Inilah suatu pokok yang mana setiap individu harus dengan seksama mengambil tempatnya dalam takut akan Allah... Anjuran untuk berbuat demikian bukanlah datang dari manusia melainkan dari Allah yang bekerja bersama-sama dengan Roh KudusNYA ke atas pikiran, sehingga dengan jalan demikian setiap orang akan diyakinkan dengan sempurnanya dan dipuaskan yang berhubungan dengan langkah yang baru itu...

Baptisan kedua kali adalah suatu perkara yang harus dipandang sebagai kewajiban yang penting dan mendatangkan berkat, dan semua orang yang dibaptis kedua kali, jika mereka mempunyai pikiran-pikiran tepat atas persoalan ini akan memperhatikannya.

Adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban setiap orang Kristen untuk memiliki pengalaman yang limpah di dalam perkara-perkara Allah.
"Akulah terang dunia," kata Yesus, "Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Yakobus 8:12... Setiap langkah di dalam iman dan penurutan membawa jiwa lebih rapat berhubungan dengan Terang dunia ini, yang di dalamnya "tidak ada kegelapan sama sekali."

BERJALAN PADA LANGKAH-LANGKAHNYA

BERJALAN PADA LANGKAH-LANGKAHNYA

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah." (Kolose 3:1).

Semua orang yang masuk ke dalam kehidupan yang baru haruslah mengerti terlebih dahulu sebelum di baptis, bahwa Tuhan menuntut mereka memiliki kasih sayang yang tidak terbagi-bagi...Mempraktekkan kebenaran itu adalah penting sekali. Dari buahnya dikenal tabiat pohon itu.
Adalah perlu sekali pertobatan secara menyeluruh kepada kebenaran itu.

Banyak anak-anak...yang telah diajar sejak mudanya memelihara hari Sabat. Sebagian besar dari antara mereka menjadi anak-anak yang baik, setia melakukan kewajibannya di dalam perkara-perkara duniawi; tetapi mereka tidak merasakan penyesalan yang mendalam akan dosa itu dan tidak merasa perlu bertobat dari dosa... Sementara mereka tidak berontak melawan dosa dalam hidup mereka, mereka menganggap diri mereka benar. Kepada orang-orang muda yang demikian, saya merasa perlu berkata: Menyesallah dan bertobatlah, agar dosa-dosamu dihapuskan.
Engkau dituntut supaya bertobat, percaya, lalu di baptiskan. Kristus sepenuhnya benar, meskipun Ia Juruselamat dunia ini, Ia dengan diriNYA Sendiri memberi teladan kepada manusia oleh mengambil langkah yang Ia tuntut supaya orang berdosa dapat menjadi seorang anak Allah dan pewaris kerajaan sorga.

Jika Kristus, Penebus manusia, yang tidak bernoda dan bercacat cela itu merendahkan diriNYA dengan mengambil langkah-langkah yang perlu bagi orang berdosa untuk mereka jalani dalam pertobatan, mengapa mesti ada, terang kebenaran yang memancar menerangi jalan-jalan mereka itu, mereka merasa bimbang menyerahkan hati kepada Allah, dan dengan rendah hati mereka mengakui bahwa mereka adalah orang-orang berdosa, serta menunjukkan imannya di dalam pendamaian Kristus melalui kata-kata dan tingkah lakunya menyamakan dirinya dengan mereka yang mengaku diri menjadi pengikut-pengikutNYA?

Semua orang yang mempelajari kehidupan Kristus serta memraktekkan ajaran-ajaranNYA akan menjadi sama seperti Kristus. Pengaruh kehidupannya akan sama seperti pengaruh kehidupan Kristus itu. Mereka akan menunjukkan tabiat yang sehat. Apabila mereka berjalan pada jalan penurutan dengan rendah hati, melakukan kemauan Allah, dengan demikian mereka menggunakan pengaruhnya untuk memberitakan demi kemajuan pekerjaan Allah dan menyehatkan kemurnian pekerjaanNYA.

DIBAPTIS DALAM KEMATIAN DAN KEBANGKITANNYA

DIBAPTIS DALAM KEMATIAN DAN KEBANGKITANNYA

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?" (Roma 6:3).

Mereka yang ambil bagian dalam upacara baptisan yang kudus telah menyanggupkan mereka mencari perkara-perkara yang di atas dimana Kristus duduk di sebelah kanan Allah; menyanggupkan kereka untuk dapat bekerja dengan sungguh-sungguh untuk keselamatan orang-orang berdosa. Allah bertanya kepada mereka yang memakai namaNYA, bagaimanakah engkau memakai kuasa, engkau yang telah ditebus oleh kematian AnakKU? Adakah engkau melakukan segenap kuasamu untuk meningkatkan lebih tinggi pengertian rohanimu? Adakah engkau menyesuaikan kesukaan dan tindak-tandukmu selaras dengan tuntutan-tuntutan utama darihal hidup yang kekal?

Baptisan adalah suatu perbuatan penyangkalan dunia yang sungguh-sungguh. Diri sendiri oleh pernyataannya mati kepada kehidupan berdosa. Air menutupi calon baptisan itu, dan dihadirat segenap penghuni semesta alam diadakanlah perjanjian. Di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, seseorang itu dikuburkan ke dalam air, dikubur bersama-sama dengan Kristus di dalam baptisan, lalu kemudian keluar dari dalam air untuk menghidupkan kehidupan yang baru, yakni setia kepada Allah. Ketiga kuasa oknum sorga itu menjadi saksi; walaupun mereka tidak kelihatan, tetapi mereka hadir juga.

Kita telah mati keatas dunia ini...Kita telah dikuburkan pada kematianNYA dan keluar sebagaimana IA sudah bangkit, lalu kita menghidupkan suatu kehidupan yang baru. Hidup kita wajiblah dipersatukan dengan hidup Kristus.

Di dalam buku Petrus yang kedua digambarkan pekerjaan yang progresif dari kehidupan Kristen. Seluruh ayat pada pasal itu berisi pelajaran yang dalam maknanya. Jikalau seseorang memperoleh kasih karunia Kristus, dan orang itu bekerja pada rencana tambahan yang lain maka Allah telah menyanggupkan diriNYA sendiri bekerja di dalam keperluan orang itu atas rencana yang limpah. "Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita." 2Petrus1:2.
Pekerjaan itu terbentang di hadapan setiap orang yang telah mengakui imannya di dalam Kristus Yesus melalui baptisan yang kudus.

Jika kita setia kepada sumpah setia kita, kepada kita terbukalah satu pintu perhubungan dengan sorga --pintu yang tidak dapat ditutup oleh perantaraan manusia atau setan.

DILAHIRKAN DARI AIR DAN ROH

DILAHIRKAN DARI AIR DAN ROH

"Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Yohanes 3:5).

Di dalam hal ini Yesus menggambarkan baptisan dengan air dan pembaruan hati oleh kuasa Roh Allah.

Pertobatan, iman dan baptisan adalah langkah-langkah yang diperlukan di dalam pertobatan... Jika orang-orang Kristen menyerahkan dirinya kepada baptisan yang kudus, pada saat itulah ia mengucapkan sumpahnya bahwa ia akan selalu berbuat baik dan setia kepadaNYA. Sumpah ini menjadi suatu perjanjian kesetiaan.

Kristus telah menjalankan upacara baptisan sebagai tanda masuk ke dalam kerajaan rohaniNYA. Ia telah menjadikan hal ini sebagai perjanjian yang pasti dengan mana semua orang harus menepatinya, yakni orang yang mau diakui sebagai orang yang hidup di bawah kuasa pemerintahan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sebelum seseorang diterima menjadi anggota ke dalam gereja, sebelum ia mendekat ke ambang pintu kerajaan rohani Allah, ia haruslah lebih dahulu menerima kesan tentang nama yang ilahi "Tuhan keadilan kita." Yeremia 23:6...
Mereka yang di baptiskan di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, sebagai langkah pertama memasuki hidup kekristenan mereka menyatakan di hadapan orang banyak bahwa mereka telah meninggalkan pekerjaan melayani setan dan telah menjadi anggota dari keluarga kerajaan, menjadi anak-anak Raja sorga. Mereka telah menurut perintah: "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." (2 Korintus 6:17-18).

Mulai saat ini orang percaya itu wajiblah ingat bahwa ia telah dipersembahkan kepada Allah, kepada Kristus, dan kepada Roh Kudus. Ia memandang segala perkara dunia ini sebagai yang kedua kepada persekutuan yang baru ini...

Kewajiban-kewajiban di dalam persetujuan rohani kepada baptisan adalah timbal balik satu sama lain. Sebagai manusia haruslah mereka melakukan bagiannya,"Biarlah diketahui orang bahwa Engkaulah Tuhan, Allah ditengah-tengah Israel." Kenyataan bahwa engkau telah dibaptiskan di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu, adalah suatu jaminan bahwa engkau berhak menerima pertolongan mereka, dan kuasa ini akan menolong engkau dalam segala kejadian yang bersifat darurat.

INILAH ANAK YANG KUKASIHI

INILAH ANAK YANG KUKASIHI

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."" (Matius 3:16-17).

Ketika Yesus meminta di baptiskan, Yohanes menolak, katanya,
"Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Dengan nada yang lemah lembut dan penuh kuasa, Yesus menjawab, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.(Matius 3:14-15). " Dan Yohanespun menurut, dan menuntun Yesus turun ke dalam sungai Yordan, lalu mengeburkan Dia ke dalam air, "Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya." (Markus 1:10)...Kekhidmatan Hadirat ilahi turun atas rombongan orang yang hadir di tempat itu. Orang itu berdiri memandangi Yesus dengan rasa kagum. Rupa NYA diselubungi dengan terang kemuliaan yang mengelilingi tahta Allah. MukaNYA yang menoleh keatas itu diterangi dengan kemuliaan yang mereka belum pernah lihat pada wajah manusia. Dari langit yang terkoyak itu terdengar suatu suara yang berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:17).

Firman yang diucapkan kepada Yesus di sungai Yordan itu...mencakup juga kepada manusia. Allah berbicara kepada Yesus sebagai wakil kita. Bersama-sama dengan segala dosa dan kelemahan kita, kitapun tidaklah dibiarkan begitu dengan sia-sia. "Dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:6).
Kemuliaan yang turun ke atas Kristus adalah suatu jaminan kasih Allah kepada kita... KasihNYA telah meliputi manusia dan menjangkau sampai ke langit yang tertinggi. Sinar terang yang turun dari pintu yang terbuka ke atas kepala Juruselamat kita juga akan turun ke atas kita apabila kita berdoa memohon pertolongan melawan pencobaan. Suara yang berseru kepada Yesus berkata pula kepada setiap orang yang percaya, Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan...

Penebus kita telah membuka jalan kepada kita, agar orang yang paling besar sekalipun dosanya, orang yang paling miskin sekalipun, orang yang paling tertindas dan dipandang paling hina, dapat memperoleh jalan kepada Bapa. Semua orang dapat memiliki rumah tempat tinggal ketempat mana Yesus sudah pergi untuk menyediakannya.
TELADAN TUHAN KITA

"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Roma 6:4)

Yesus bukannya menerima baptisan sebagai suatu syarat pengakuan dosaNYA sendiri. Melainkan Ia menyamakan diriNYA sebagai orang berdosa, mengambil langkah-langkah itu agar kitapun turut mengambil bagian dan melakukan pekerjaan yang patut kita lakukan. Penderitaan hidupNYA dan kesabaranNYA menderita setelah baptisanNYA juga menjadi teladan bagi kita.

Kristus sebagai pemimpin manusia wajib mengambil langkah-langkah yang sama itu supaya kitapun diwajibkan berbuat demikian. Meskipun sebenarnya Ia tidak berdosa, tetapi Ia menjadi teladan di dalam kesempatan menggenapi segala tuntutan untuk penebusan makhluk manusia berdosa. Ia mengangkut dosa-dosa isi dunia. BaptisanNYA wajiblah diterima oleh segenap orang berdosa yang oleh pertobatan dan imannya ia akan diampuni. "Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia." (Titus 3:4-8).
Manusia dibawa kembali masuk kedalam kasih karunia Allah oleh kelahiran kembali melalui baptisan. Baptisan itu adalah sebagai lambang penguburan bersama-sama dengan Kristus ke dalam air sama seperti kematianNYA yang menunjukkan bahwa semua orang yang mengakui pelanggarannya terhadap hukum Allah dibersihkan dan disucikan melalui pekerjaan Roh Kudus. Baptisan menunjukkan pertobatan sejati dengan pembaruan jiwa karena Roh Kudus.

Mereka yang telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus oleh baptisan, dan keluar dari dalam air sebagaimana kebangkitanNYA dari dalam kubur, telah menyanggupkan nereka menghidupkan kehidupan yang baru.
"Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).

DIKUATKAN OLEH ROH

DIKUATKAN OLEH ROH

"Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu," (Efesus 3:16).

Yesus berkata,:" apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24).
Ada satu syarat pada perjanjian ini --bahwa kita berdoa sesuai dengan kemauan Allah. Allah mau membersihkan kita dari dosa, menjadikan kita anak-anakNYA, serta menyanggupkan kita menghidupkan suatu kehidupan yang kudus. Dengan demikian kita dapat memohon segala barkat-berkat ini, dan percaya bahwa kita menerimanya. Adalah kewajiban kita datang kepada Yesus supaya kita disucikan, lalu berdiri di hadapan hukum tanpa noda atau hati yang keras...

Dengan jalan yang sederhana ini yakni percaya kepada Allah. Roh Kudus telah melahirkan kehidupan yang baru di dalam hatimu. Engkau menjadi seperti anak kecil lahir ke dalam keluarga Allah, dan Ia mengasihi engkau sebagaimana Ia mengasihi AnakNYA.

Sekarang, karena engkau sudah menyerahkan dirimu kepada Allah, janganlah engkau undur, jangan menjauhkan dirimu dari Dia, tetapi hari demi hari katakanlah, "Saya adalah milik Kristus; saya telah menyerahkan diri kepadaNYA; dan memohon kepadaNYA agar Ia mengaruniakan RohNYA kepadamu, serta memelihara engkau oleh kasih karuniaNYA. Dengan demikian, setelah engkau menyerahkan dirimu kepada Allah, dan percaya kepadaNYA, maka engkau menjadi anakNYA, demikian pula engkau harus pula tinggal di dalam Dia. Rasul itu berkata, "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia." (Kolose 2:6).

Ada orang yang merasa mereka wajib menerima masa percobaan, dan harus membuktikan kepada Tuhan bahwa mereka sudah dibarui, sebelum mereka dapat menuntut berkatNYA. Akan tetapi sesungguhnya mereka dapat menuntut berkat Allah saat ini juga. Mereka haruslah memiliki kasih karuniaNYA, Roh Kristus, untuk menolong segala kelemahan mereka, kalau tidak demikian mereka tidak dapat melawan kejahatan.

Roh itu melengkapi kekuatan, menopang jiwa yang sedang berjuang dan bergumul di dalam setiap keadaan darurat ditengah-tengah kebencian dunia, dan Roh itu pula menginsyafkan segala kegagalan dan kesalahan mereka sendiri. Demikian pula, tatkala mereka sedang berada di dalam dukacita dan kesukaran, serta memandang hari depan yang suram dan mengacaukan, dan kita merasa tiada penolong dan sendirian -pada saat inilah doa yang penuh iman terjawab, Roh Kudus mendatangkan penghiburan kedalam hati...

KEKUDUSAN HIDUP

KEKUDUSAN HIDUP

"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).

Tidak seorangpun yang menuntut kekudusan itu sungguh-sungguh kudus. Mereka yang terdaftar sebagai orang yang kudus di dalam buku-buku sorga tidak menyadari akan kenyataan itu, dan merupakan orang yang terakhir membanggakan kebaikan mereka.

Bukanlah suatu bukti yang terakhir bahwa seseorang itu adalah seorang Kristen oleh sebab dia dapat menyatakan nilai rohani yang amat mengagumkan pada suatu keadaan yang luar biasa. Kekudusan bukannya sesuatu yang menggairahkan hati, melainkan suatu penyerahan kemauan yang sungguh-sungguh kepada Allah, suatu hidup yang keluar dari mulut Allah; suatu hasil pekerjaan menurut kemauan Bapa kita yang di sorga; percaya kepada Allah pada waktu berada dalam ujian dan di dalamn kegelapan sebagaimana pada waktu dalam terang; yang berjalan menurut iman bukan dengan pandangan mata; percaya kepada Allah dengan sebulat-bulat hati serta tinggal selalu di dalam kasihNYA.

Janganlah seorangpun merasa dirinya menjadi orang yang penuh kuasa, melainkan semuanya mereka harus membasuh diri mereka dari kecemaran tubuh dan roh, menyempurnakan kekudusan di dalam hati yang takut akan Tuhan. Allah menuntut agar setiap jiwa menjadi suci dan kudus. Benar kita mewarisi kecenderungan berbuat dosa. Inilah suatu bagian daripada diri yang tidak perlu dibawa dalam diri seseorang. Adalah suatu kelemahan manusia untuk menimang-nimang sifat mementingkan diri sendiri, karena ini adalah suatu sifat alami tabiat itu. Kecuali segala sifat yang mementingkan diri sendiri disingkirkan, kecuali diri sendiri disalibkan, kita tidak akan pernah menjadi kudus sebagaimana Allah kudus adanya. Ada suatu kecenderungan manusia berpikir syak yang pada keadaan tertentu bertumbuh di dalam kehidupan. Apabila sikap seperti ini dibiarkan terus maka sifat itu akan menguasai tabiat dan menghancurkan jiwa.
Allah menuntut kesempurnaan moral pada setiap orang. Mereka yang sudah dikaruniai terang dan kesempatan, sebagai penatalayan Allah, bercita-cita menuju kesempurnaan, dan jangan pernah merendahkan ukuran pembenaran itu untuk menyelaraskannya kepada segala kecenderungan yang diwarisi dan dipupuk itu berbuat salah. Kristus sudah mengenakan kepada diriNYA sifat kemanusiaan kita, lalu Ia hidup sebagaimana kita hidup, untuk menunjukkan kepada kita bahwa kitapun dapat seperti Dia... Kita haruslah menjadi kudus sebagaimana Allah kudus; dan bilamana kita memahami makna ucapan ini dengan betul, dan menyediakan hati melakukan pekerjaan Allah, menjadi kudus sebagaimana Ia kudus, kita harus menghampiri ukuran yang ditetapkan kepada setiap perorangan di dalam Yesus Kristus.

SAMASEKALI HIDUP BARU

SAMASEKALI HIDUP BARU

"yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:22-24).

Pertobatan adalah suatu pekerjaan yang paling banyak tidak menghargainya. Bukanlah suatu hal yang kecil untuk mengubahkan yang bersifat duniawi, pikiran yang mencintai doss dan mengalihkannya untuk memahami kasih Allah yang tak terlukiskan itu, kasih karuniaNYA yang sangat elok itu, dan kemuliaan Allah itu, sehingga jiwa itu diresapkan dengan kasih ilahi dan diikat dengan segala rahasia jiwa itu diresapkan dengan kasih ilahi dan diikat dengan segala rahasia sorga.

Bilamana ia mengerti segala perkara ini, maka kehidupannya yang lalu tampak menjijilkkan dan kebencian baginya. Ia benci dosa, lalu ia datang dengan hati yang patah ke hadapan Allah, ia peluk Kristus sebagai hidup dan kesukaan jiwanyam Ia meninggalkan kesukaan-kesukaan hati yang dahulu. Sekarang ia mulai berpikir baru, kasih sayang yang baru, kesukaan yang baru, kemauan yang baru; sehingga segala dukacitanya, kerinduan hatinya dan cinta kasihnya semuanya menjadi baru... Sorga, yang tadinya tidak menarik hatinya, sekarang dipandangnya di dalam kesempurnaan dan kemuliaan; lalu ia mengangan-angankan tempat itu sebagai tempat tinggalnya dikemudian hari, dimana ia akan melihat Dia yang penuh kasih dan pujian yang telah menebus dirinya dengan darahNYA yang mahal itu. Pekerjaan penyucian yang tampaknya sangat membosankan hati, sekarang menjadi kenikmatan baginya. Firman itu dipandangnya sebagai surat yang ditulis kepadanya dari Allah yang berisi kata-kata yang kekal. Cara berpikirnya, ucapan-ucapannya, dan perbuatannya disesuaikannya dengan firman itu. Ia merasa gentar atas segala perintah dan ancaman hukum yang tertera di dalamnya, dan pada saat itu pula ia memegang teguh segala perjanjian yang terdapat di dalamnya serta menguatkan jiwanya oleh menyesuaikannya kepada dirinya sendiri.

Apabila kasih karunia Kristus yang mengubahkan itu berada di dalam hati, suatu amarah yang benar akan mendiami jiwa oleh sebab orang berdosa itu telah begitu lama melalaikan keselamatan besar yang telah disediakan Allah baginya. Kemudian ia akan menyerahkan dirinya sendiri, tubuhnya, jiwanya dan rohya kepada Allah dan akan mengundurkan dirinya dari persahabatan dengan setan, melalui kasih karunia yang Allah anugerahkan kepadanya.

Semua orang wajiblah mengerti proses pertobatan itu. Buah pertobatan itu dapat dilihat dalam hidup yang sudah diubahkan.

BERKAT DI ATAS ORANG YANG RENDAH HATI

BERKAT DI ATAS ORANG YANG RENDAH HATI

"Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:2-3).

Orang berdosa yang tak berdaya itu itu wajiblah merapatkan dirinya kepada Kristus, satu-satunya sebagai harapannya. Apabila ia lepas sebentar saja dari Dia, jiwanya sendiri akan dibahayakan dan juga jiwa orang-orang lain. Hanyalah oleh menghidupkan iman kita dapat selamat. Akan tetapi membiarkan sesuatu dosa yang sudah diketahui, melalaikan kewajiban yang sudah dimaklumi, baik di dalam rumah atau negeri sendiri, baik di luar negeri akan merusak iman, serta memutuskan hubungan jiwa dari Allah.

Tidak ada perbuatan yang lebih bersifat melawan terhadap Allah daripada roh yang merasa dirinya cukup kuat. Di dalam kehidupan Petrus terdapat suatu pelajaran yang menyedihkan hati yang kelak menjadi suatu amaran kepada semua orang yang mengaku dirinya pengikut Kristus. Juruselamat setia mengamarkan dia waktu mendekati bahaya, akan tetapi ia menaruh yakin pada dirinya sendiri dan merasa angkuh, ia mempertahankan terus semangat kesetiaannya, lalu menyatakan dirinya sendiri mau mengikuti Tuhannya sampai ke penjara dan kematian sekalipun. Ujian datang kepada, tatkala ancaman yang hebat memukul atas murid-murid itu oleh kehinaan atas Pemimpin mereka. Dengan rasa sedih kata-kata yang ditulis pena yang diilhami menggambarkan:"Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." Matius 26:56.
Maka sekali lagi Petrus yang penuh semangat, hati yang berkobar dan percaya pada diri sendiri menyangkal Tuhannya. Walaupun pada kamudian hari ia bertobat; akan tetapi teladan ini hendaknya mengingatkan semua orang agar berhati-hati dari hal keyakinan sendiri dan pembenaran diri sendiri.

Manusia yang mau merendahkan dirinya meskipun menjadi seperti anak kecil adalah manusia yang mau diajar oleh Allah. Tuhan tidak memandang manusia atas talenta yang dimilikinya; karena Ialah sumber segala karunia yang sempurna.
Manusia yang paling hina sekalipun, apabila ia kasih dan takut akan Allah, adalah yang akan menjadi pemilik karunia-karunia sorga. Tuhan dapat menggunakan manusia seperti itu, oleh sebab dia tidak berusaha bekerja untuk dirinya berdasarkan ukuran yang dibuatnnya sendiri.
Ia melakukan tugasnya dengan rasa takut dan gentar supaya jangan sampai Ia melanggar teladan yang baik itu. Hidupnya menjadi suatu pernyataan dari hidup Kristus itu.

PERUBAHAN HATI DIBUTUHKAN

PERUBAHAN HATI DIBUTUHKAN

"Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3).

Nikodemus memegang kedudukan yang tinggi di kalangan orang Yahudi... Bersama dengan orang-orang yang lain, hatinyapun sudah tergerak oleh ajaran Yesus... Berbagai pelajaran yang diucapkan oleh Juruselamat sangat mengesankan hatinya, dan oleh sebab itu ia rindu sekali mempelajari lebih dalam kebenaran yang indah itu...

Nikodemus pun sudah datang kepada Tuhan, dengan maksud hendak mengadakan diskusi dengan Dia, tetapi Yesus menguraikan prinsip-prinsip kebenaran itu. Ia berkata kepada Nikodemus, bukannya pengetahuan teori yang engkau perlukan demikian banyak seperti kelahiran kembali dalam rohani. Engkau tidak perlu merasa puas atas keinginanmu untuk tahu, tetapi yang perlu hatimu dibarui dengan hati yang baru. Hendaklah engkau menerima kehidupan yang baru dari atas sebelum engkau dapat mengerti segala perkara sorga.

Perubahan hati yang ditunjukkan oleh kelahiran kembali hanya dapat didatangkan oleh pekerjaan Roh Kudus... Kesombongan hati dan cinta diri sendiri menolak gerakan Roh Allah; setiap kecenderungan hati menentang perubahan dari hati yang suka memikirkan kepentingan diri sendiri dan sombong menuju kelemahlembutan dan kerendahan hati Kristus. Akan tetapi bila kita mau mengadakan perjalanan menuju hidup yang kekal, kita tak perlu mendengar bisikan hati sendiri. Dengan rendah hati dan hancur kita memohon kepada Bapa kita yang di sorga,"Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan Roh yang teguh." Matius 51:12.
Setelah kita menerima terang ilahi, dan bekerjasama dengan malaikat-malaikat sorga, kita "dilahirkan kembali" dibebaskan dari kecemaran dosa oleh kuasa Kristus.

Kuasa Roh Kudus yang besar itu bekerja semata-mata untuk mengadakan pembaruan tabiat manusia, dan menjadikan dia menjadi mahluk kejadian yang baru didalam Yesus Kristus... Biarlah kata-kata dan tindak-tanduk menyatakan kasih Juruselamat. Tidak ada pergumulan untuk memperebutkan tempat yang tertinggi. Penyangkalan diri diadakan. Maka nama Yesus ditulis diatas semua orang yang dikatakan dan berbuat demikian.

Bukankah ini yang disebut manusia yang baru, mujizat yang paling besar yang dapat terjadi? Apakah yang tidak dapat manusia lakukan yanh oleh iman memegang teguh kuasa ilahi itu?

PERTOLONGAN BAGI ORANG YANG MISKIN

PERTOLONGAN BAGI ORANG YANG MISKIN

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 5:3)

Semua orang yang merasakan kehampaan jiwanya, orang yang merasakan bahwa mereka tidak memiliki sesuatu yang baik pada dirinya, ia dapat menerima pembenaran dan kekuatan oleh memandang kepada Yesus.

"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah." Mazmur 51:19.
Manusia haruslah lebih dahulu mengosongkan dirinya, sadar betul-betul sebelum ia menjadi seorang yang percaya di dalam Yesus. Apabila diri disangkali, kemudian barulah Tuhan dapat membuat manusia menjadi kejadian yang baru.

Apabila manusia berbuat dosa terhadap Allah yang kudus dan penuh kemurahan itu, ia tidak ada jalan yang lebih mulia lain daripada bertobat dengan sungguh-sungguh, mengakui segala kesalahannya dengan curahan air mata dan pergolakan jiwa. Inilah perkara yang Allah tuntut dari dia; Ia menerima tidak lebih daripada hati yang yang patah dan jiwa yang hancur.

Hati yang gigih berjuang untuk memperoleh keselamatan; akan tetapi baik hak dan kepantasan kita masuk sorga terdapat di dalam kebenaran Kristus. Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa terhadap orang yang sudah kembali bertobat sebelum ia menyadari akan segala kelemahannya, serta membukakan segala isi hatinya sendiri, lalu ia menyerahkan dirinya kepada pengendalian Allah. Barulah kemudian ia dapat menerima karunia yang Allah sedang tunggu-tunggu untuk menganugerahinya. Tidak ada yang menolak jiwa yang merasakan kebutuhannya. Ia bebas datang kepadaNYa yang di dalamnya terdapat segala kepenuhan.

Satu-satunya alasan mengapa kita tidak memperoleh keampunan dosa pada masa yang lalu adalah sebab kita tidak mau merendahkan kecongkakan hati kita serta menepati janji-janji kita.

Allah sangat menaruh belas kasihan, karena Ia mengerti segala kelemahan kita dan segala pencobaan yang datang kepada kita; akan tetapi kalau kita datang kepadaNYA dengan hati yang patah dan jiwa yang hancur, maka Ia menerima pengakuan kita, dan berjanji, apabila kita berpegang teguh kepada kuatNYA untuk memperdamaikan diri kita dengan Dia, maka kitapun diperdamaikan dengan Dia. Aduh...ucapan terima kasih apakah, sukacita apakah yang kita ucapkan, apabila kita merasakan bahwa Allah penuh kemurahan dan rahmat.

Persembahan yang paling manis dan berkenan di dalam pandangan Allah adalah kerendahan hati oleh menyangkali diri sendiri, oleh mengangkat salib lalu mengikut Yesus...

PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS

PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS

"Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4).

Setiap orang dengan tingkah laku sendiri, menentukan apakah dia menolak Kristus dengan tidak mengasihi rohNYA serta mengikuti teladanNYA, atau bersekutu dengan Kristus secara pribadi oleh menyangkali diriNYA, menaruh iman kepadaNYA lalu menurut. Kita masing-masing haruslah memilih Kristus, oleh sebab IA-lah yang mula-mula sudah memilih kita.
Persekutuan dengan Kristus ini hendaklah dimulai oleh mereka yang pada umumnya bermusuhan dengan Dia oleh sebab dosa. Persekutuan demikian adalah suatu hubungan yang wajib dimasuki dengan besar hati. Ini adalah suatu pekerjaan yang erat hubungannya, dan banyak orang yang mengaku menjadi pengikut Kristus tidak tahu sedikitpun tentang persekutuan itu. Hanya dengan nama saja mereka menerima Juruselamat, bukan dengan hati yang sungguh-sungguh.

Kecenderungan-kecenderungan manusia berbuat jahat sukar untuk diatasi. Peperangan itu sangat menjemukan hati. Setiap orang yang pernah berselisih atau bertengkar tahu betapa beratnya, betapa pahitnya segala perlawanan itu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pertumbuhan kasih sangat sulit oleh sebab ukuran dan tingkatan tertinggi yang dibuat oleh dunia tidak jelas tampak diantara ukuran kesucian jiwa dan kesucian Allah. Sebenarnya Tuhan mau agar kita ditinggikan, dipandang lebih mulia dan disucikan dengan mengikuti prinsip-prinsir dalam ukuran moralNYA yang agung itu, yang akan menguji setiap tabiat di dalam hari yang besar pada perhitungan yang terakhir.

Kita haruslah semakin bertambah-tambah mencapai kemenangan melawan diri sendiri, menyalibkan segala keinginan-keinginan hati dan nafsu; serta mulai menyatukan jiwa dengan Kristus... Setelah persekutuan ini terjadi dan ia dapat terpelihara, hanya dengan jalan usaha yang terus menerus, sungguh-sungguh dan rajin...

Setiap orang Kristen haruslah tetap siap siaga, waspada menjaga setiap jalan masuknya setan ke dalam jiwa. Ia haruslah tetap berdoa untuk memohon pertolongan ilahi dan pada saat itu pula dengan gagahnya ia haruslah menolak segala kecenderungan berbuat dosa. Dengan keberanian, iman dan dengan ketabahan hati yang ulet, ia dapat menang. Akan tetapi biarlah ia tetap ingat supaya tetap di dalam kemenangan bahwa Kristus haruslah tinggal di dalam dia dan ia di dalam Kristus... Hanyalah oleh persatuan pribadi dengan Kristus, oleh persekutuan dengan Dia setiap hari, setiap jam, kita dapat menghasilkan buah-buah Roh Kudus.

PENGAMPUNAN PRIBADI

PENGAMPUNAN PRIBADI

(51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!" (Mazmur 51:1).

Kita patutlah mengingat bahwa semua orang sudah berbuat salah; meskipun pria dan wanita yang sudah bertahun-tahun berpengalaman sering berbuat salah, akan tetapi Allah tidak membiarkan mereka demikian rupa oleh sebab segala kesalahan mereka itu; Ia menguji setiap putera dan puteri Adam yang berbuat salah itu.

Yesus suka agar kita datang kepadaNYA sebagaimana kita ada, sebagai orang yang penuh dosa, tanpa penolong, hanya bergantung kepadaNYA.
Kita dapat datang dengan segala kelemahan kita, kebodohan kita, dosa-dosa kita, lalu menyerahkan segalanya diatas kakiNYA dengan penuh rasa pertobatan. KemuliaanNYA akan menyelubungi kita dengan tangan kecintaanNYA serta membalut luka-luka kita dan menyucikan kita dari segala perkara yang najis.

Disinilah banyak orang gagal, mereka tidak percaya bahwa. Yesus mau mengampuni mereka secara perorangan dan pribadi. Mereka tidak percaya Allah di dalam FirmanNYA. Adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk mengetahui keadaan yang berhubungan dengan mereka bahwa pengampunan bebas diberikan kepada setiap orang berdosa. Jauhkanlah segala sesuatu yang mencurigakan hati, yang menyatakan bahwa segala janji Allah itu bukan untukmu. Melainkan segala janji itu adalah untuk setiap orang yang sudah melanggar, tetapi mau bertobat. Malaikat-malaikat pelayan dengan perantaraan Kristus telah menyediakan kekuatan dan kasih karunia kepada setiap orang yang percaya. Tidak ada orang yang terlalu besar dosanya yang tidak dapat menerima kekuatan, kesucian, dan kebenaran di dalam Yesus, yang sudah mati untuk mereka. Melainkan Ia sedang menunggu engkau untuk menanggalkan pakaianmu yang di nodai dan dicemari oleh dosa itu, serta memakaikan mereka dengan jubah putih lambang kebenaran; Ia juga mengundang mereka supaya hidup dan jangan mati...

Percayakah engkau bahwa apabila orang berdosa yang miskin itu rindu kembali menyesal mau meninggalkan segala dosa-dosanya, lalu Allah dengan keras menolak dia pada saat ia datang dengan hati yang penuh penyesalan ke kakiNYA? Jauhkan kiranya pikiran yang demikian! Tidak ada satupun yang dapat melukai jiwamu lebih daripada menerima pandangan yang demikian tentang Bapa kita yang di sorga itu...Datanglah dengan segenap hatimu kepada Yesus, maka engkau dapat menuntut berkatNYA.

Ia yang melalui pendamaianNYA sendiri mengaruniakan manusia suatu persediaan kuasa moral yang tak terhingga tidak akan gagal menggunakan kuasa ini untuk keperluan mereka.

DATANGLAH SEBAGAIMANA ENGKAU ADA

DATANGLAH SEBAGAIMANA ENGKAU ADA

"Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?" (Yeremia 13:23).

Allah tidak memandang semua. Kesalahan itu sama besarnya; melainkan ada tingkatan kesalahan itu di dalam perkiraanNYA, sebagaimana di dalam pandangan manusia; akan tetapi bagaimana kecilnyapun kesalahan itu atau hal itu tampak di dalam pandangan manusia, tidak ada kesalahan kecil di dalam pandangan Allah. Pertimbangan akal manusia berbeda-beda, tidak sempurna, tetapi Allah memandang segala sesuatu itu sebagaimana mereka ada. Pemabuk dipandangNYA hina, dan dikatakan bahwa dosanya itu akan menghambat dia ke sorga; sementara kesombongan, kekikiran, ketamakan terlalu sering membuat noda dalam hidup. Akan tetapi segala perkara ini dipandang dosa yang bertentangan kepada Allah; karena perbuatan itu berlawanan dengan kebajikanNYA, dengan kasih yang tidak kenal kepentingan sendiri yang menjadi suasana dunia yang yang tidak jatuh ke atas dosa. Orang yang jatuh kedalam dosa yang lebih besar, lalu mungkin ia merasa malu atas perbuatannya itu dan merasa kemiskinan jiwanya dan merasa pula perlunya ia menerima kasih karunia Kristus; tetapi orang sombong merasa tidak perlu, dengan demikianlah hati tertutup terhadap Allah, dan menutupkan berkat-berkat yang tidak terhingga yang disodorkanNYA dengan kedatangan itu...

Jikalau engkau melihat dosa-dosamu yang banyak itu, jangan tunggu sampai dirimu menjadi lebih haik. Berapa banyak orang yang merasa dirinya belum cukup baik untuk datang kepada Kristus. Adakah engkau berharap menjadi lebih baik dengan segala usaha yang engkau perbuat sendiri?... Bantuan yang dapat kita peroleh hanya terdapat di dalam Allah. Kita tidak perlu menunggu keyakinan yang lebih kuat, kesempatan yang lebih baik, atau perangai yang lebih kudus. Kita tidak dapat melakukan sesuatu bagi diri kita sendiri. Kita haruslah datang kepada Kristus sebagaimana kita ada.

Serahkanlah dirimu kepada Kristus tanpa bertangguh-tangguh; hanya IA sendirilah dengan kuasa kasih karuniaNYA dapat menebus engkau dari kebinasaan. Hanya IA sendirilah yang dapat mengembalikan kuasa moral dan mentalmu sehat seperti semula. Hatimu dapat kembali menjadi hangat melalui kasih Allah; pengertianmu, akan menjadi terang dan dewasa; angan-angan hatimu, akan diterangi, menjadi murni dan tajam; kemauan hatimu akan diangkat tinggi dan disucikan, taat dibawah pengendalian Roh Allah. Engkau akan dapat menentukan sifatmu sesuai dengan apa yang engkau pilih. Apabila engkau mau berbalik, berhentilah berbuat jahat dan belajarlah berbuat perkara yang baik, maka engkau akan sungguh-sungguh berbahagia; engkau akan sukses di dalam perjuangan hidupmu, dan bertumbuh menuju kemuliaan dan hormat di dalam kehidupan yang lebih baik daripada kehidupan yang sekarang ini.

PENGEMBALIAN DITUNTUT

PENGEMBALIAN DITUNTUT

"orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati." (Yehezkiel 33:15).

Tidak ada pertobatan sejati yang tidak mengadakan pembaruan dalam jiwa...

Orang Kristen di dalam urusan dagangnya wajiblah menunjukkan kepada dunia cara hidup di dalam mana Tuhan kita memimpin perusahaan dagang kita. Di dalam setiap perjanjian dagang itu ia wajiblah menyatakan bahwa Allahlah gurunya. "Kudus bagi Tuhan" hendaklah dituliskan di atas buku-buku harian dan buku besar perusahaan, diatas mana dituliskan perjanjian, penerimaan dan penukaran uang. Mereka yang mengaku dirinya menjadi pengikut Kristus, dan mengadakan perjanjian dagang dengan tidak jujur adalah orang yang membawa kesaksian palsu yang berlawanan dengan tabiat yang kudus dari Allah yang adil dan penuh rahmat... Bilamana kita melukai hati orang-orang di dalam urusan dagang yang tidak jujur, bilamana memperdayakan orang di dalam urusan, atau menipu seseorang, meskipun hal itu pada batas hukum, wajiblah kita mengakui kesalahan itu serta mengembalikan sejauh yang dapat kita buat. Adalah kewajiban kita mengembalikan, bukan saja hanya apa yang sudah kita ambil, tetapi juga segala harta yang kita sudah kumpulkan selama ini.

Jikalau kita berbuat penipuan dengan cara apapun atau melukai hati saudara, hendaklah kita membayarnya kembali atau mengakuinya. Kalau kita mengadakan kesaksian palsu dengan tidak sengaja, kalau kita salah menyatakan kata-katanya, kalau kita merusak nama baiknya dengan cara bagaimanapun, maka hendaklah kita pergi kepada orang itu dengan siapa kita sudah bicara, serta nenarik kembali kata-kata yang menyakiti hatinya itu.

Berbuat hal itu tidak terlalu lama sebelum masa pencobaan tiba. Jika sekarang engkau tidak melayani Tuhan dengan setia, bagaimana engkau menghadapi buku catatan dimana tertulis perbuatanmu yang tidak jujur itu?...
Jika engkau menolak berurusan dengan jujur kepada Allah, cobalah pikirkan kembali kekuranganmu itu, dan jika mungkin baiklah engkau membayar kembali semua hal itu. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, berdoalah dengan rendah hati di dalam pertobatan yang sungguh-sungguh, bahwa Allah, karena Kristus mau mengampuni hutang-hutangmu yang banyak. Mulailah sekarang bertindak sebagaimana orang Kristen. Janganlah berdalih pura-pura gagal mengembalikan milik Tuhan. Sekaranglah waktunya,...sementara belum terlambat mengakui segala kesalahan, sementara masih ada waktunya kita dipanggil sekarang ini, jika engkau mendengar suaraNYA, janganlah keraskan hatimu...

DIAMPUNI SEBAGAIMANA KITA MENGAMPUNI

DIAMPUNI SEBAGAIMANA KITA MENGAMPUNI

"Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2).

Kita baru dapat menerima pengampunan dari Allah hanya bila kita mengampuni orang lain. Kasih Allahlah yang menarik kita datang kepadaNYA, dan kasih itu tidak akan dapat menyentuh hati kita tanpa menciptakan kasih itu bagi saudara-saudara kita. Setelah selesai Doa Tuhan, Yesus menambahkan: "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."" (Matius 6:14-15). Orang yang tidak mau mengampuni memutuskan saluran dari jalan mana ia menerima rahmat Allah. Kita tidak perlu merasa gusar jika orang yang menyakiti hati kita tidak mau mengakui kesalahannya, dan hal itu tidak berarti menghalangi pengampunan kita. Hal itu adalah tanggung jawabnya yang pasti untuk merendahkan hatinya oleh mengadakan pertobatan dan pengakuan; akan tetapi haruslah selalu menaruh belas kasihan kepada mereka yang berbuat salah kepada kita, apakah mereka mau atau tidak mengakui segala kesalahannya.

Tidak ada seorangpun yang membenarkan roh yang tidak mau mengampuni. Orang yang tidak berbelas kasihan terhadap orang lain menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang turut ambil bagian menerima belas kasihan pengampunan Allah. Di dalam kesempatan Allah mengampuni, hati orang berdosa ditarik rapat kepada hati yang penuh berisi Kasih Yang Tak Terhingga itu. Maka belas kasihan ilahi yang melimpah itu mengalir masuk ke dalam jiwa orang berdosa, dan dari hatinya mengalir pula kepada hati orang-orang lain...

Kita tidak diampuni sebab kita mengampuni, melainkan, kita diampuni sebagaimana kita mengampuni kesalahan orang. Alasan segala keampunan terdapat di dalam kasih Allah yang tidak terukur itu, akan tetapi dengan cara kita berlaku kepada orang-orang lain kita dapat tunjukkan apakah kita sudah memiliki kasih itu. Oleh sebab itu Kristus berkata, "Dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi.

Biarlah Kristus, yang memiliki kehidupan ilahi itu tinggal di dalam kamu dan melalui kamu tunjukkanlah kasih yang lahir dari sorga itu yang akan memberi ilham pengharapan kepada orang yang putus harap serta membawa kedamaian yang dari sorga kepada hati yang dipukul oleh dosa. Apabila kita datang kepada Tuhan, inilah syarat yang mempertemukan kita di ambang pintu, bahwa dengan menerima rahmatNYA, kita menyerahkan diri kita untuk menyatakab anugerahNYA kepada orang-orang lain.

PUTERA DAN PUTERI ALLAH

PUTERA DAN PUTERI ALLAH

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yohanes 1:12).

Melalui iman dalam Kristus Yesuslah kebenaran itu diterima dalam hati dan dengan itu pula manusia dibersihkan dan disucikan... Ia menanamkan satu prinsip di dalam jiwa yang menyanggupkan dia dapat mengalahkan pencobaan. "setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi." (1 Yohanes 3:6).

Allah berkuasa menjaga jiwa di dalam Kristus yang berada di dalam pencobaan... Suatu pengakuan yang semata-mata berdasarkan ibadat saja sia-sia adanya. Hanya orang yang tinggal di dalam Kristuslah yang disebut seorang Kristen... Kecuali cara berpikir Allah menjadi cara berpikir manusia, setiap usaha yang dibuat manusia untuk menyucikan dirinya sendiri akan menjadi sia-sia, karena tidak mungkin manusia memperbaiki tabiat manusia kecuali dengan perantaraan pegetahuan dari hal Allah.

Pertanyaan yang engkau perlu tanyakan kepada dirimu sendiri ialah, "Adakah saya ini seorang Kristen?" Menjadi seorang Kristen jauh lebih dalam pengertiannya daripada apa yang diketahui banyak orang. Artinya menjadi seorang Kristen lebih daripada namamu yang sudah tertulis di dalam catatan buku gereja. Maksudnya menjadi seorang Kristen supaya dipersatukan kepada Kristus. Dengan arti lain, menjadi seorang Kristen memiliki iman sederhana, tidak goyang percayanya terhadap Allah. Memiliki iman seperti keyakinan anak-anak terhadap Bapa yang di sorga dengan perantaraan nama dan pengorbanan AnakNYA yang dikasihi itu. Engkau turutkah hukum-hukum Allah dengan penuh kasih sebab segala hukum itu adalah petunjuk dan ajaran Allah, salinan tabiatNYA dan tidak dapat lagi diubahkan lebih daripada hukum itu menunjukkan tabiat Allah? Engkau hormatikah dan engkau kasihikah hukum Tuhan Allah itu?

Maka sebagai putera dan puteri Allah, orang-orang Kristen wajiblah berjuang mencapai cita-cita yang tinggi sebagaimana dibentangkan di dalam injil. Mereka hendaknya merasa puas lebih daripada usaha mencapai kesempurnaan itu.

Ia mengaruniakan kuasa kepada mereka yang menerima Dia supaya menjadi putera dan puteri Allah, agar pada akhirnya Allah menerima mereka sebagai milikNYA, tinggal bersama Dia sepanjang zaman yang kekal. Apabila selama hidup sekarang ini mereka setia kepada Allah, maka pada akhirnya mereka akan "melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka." (Wahyu 22:4). Apakah kebahagiaan hati yang lebih besar di sorga daripada melihat Allah? Apakah sukacita yang lebih besar kepada orang berdosa yang diselamatkan oleh kasi karunia Kristus lebih daripada memandang wajah Allah dan mengenal Dia sebagai Bapa?

ARTI PENGAMPUNAN

ARTI PENGAMPUNAN

"Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?" (Mikha 7:18).

Pengampunan Allah bukanlah semata-mata tindakan berdasarkan hukum oleh mana kita dibebaskan dari penghukuman. Bukan pula hal itu cuma pengampunan untuk dosa, melainkan mengubahkan hidup dari keadaan berdosa. Pengampunan itu adalah pencurahan kasih penebusan yang mengubahkan hati. Raja Daud mempunyai pandangan yang benar tentang pengampunan dan apabila ia berdoa, ia berseru," Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" (Mazmur 51:10).

Jikalau engkau maju selangkahpun ke depan di dalam pertobatan menuju Dia, maka Ia segera memeluk engkau dengan kedua tanganNYA yang penuh kasih yang tak terhingga itu. Telinganya terbuka mendengar seruan hati orang yang penuh penyesalan akan dosa-dosanya. Apa saja yang dimohonkan hati kepada Allah adalah nyata kepadaNYA. Tidak pernah sebuah doa dipersembahkan meskipun dengan terputus-putus, tidak pernah air mata dicucurkan meskipun tersembunyi, tidak pernah kerinduan kepada Allah disampaikan dengan penuh kasih, meskipun lemah, melainkan Roh Allah saja yang keluar menemuinya. Walaupun sebelum doa di ucapkan atau isi hati dinyatakan, kasih karunia Kristus keluar menuju kasih yang sedang bekerja pada jiwa manusia.

Bapamu yang di sorga akan menanggalkan dari padamu pakaian yang sudah dicemarkan oleh dosa. Hal ini digambarkan di dalam perumpamaan yang indah dalam nubuat nabi Zakharia tentang imam besar Yosua, yang sedang berdiri memakai pakaian kotor di hadapan malaikat Tuhan, "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta." Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya," (Zakharia 3:4-5). Dengan demikian Allah akan
mengenakan kepadamu "pakaian keselamatan" dan menyelubungi tubuhmu "dengan jubah kebenaran." (Yesaya 61:10).

Ia berkata, "Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini." (Zakharia 3:7)- baik diantara malaikat-malaikat kudus yang berkeliling takhta-NYA.

PENGAKUAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH

PENGAKUAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).

Rasul berkata, "Hendaklah kamu saling mengaku dosamu yang saling mendoakan, supaya kamu sembuh." Yakobus 5:16. Orang yang mau mengaku dosa kepada Allah, hanyalah orang yang mau mengampuni dosa mereka satu sama lain. Apabila engkau melakukan perbuatan yang salah kepada temanmu atau kepada tetanggamu, wajiblah engkau mengakui kesalahanmu itu, maka Iapun akan mengampuni engkau. Kemudian barulah engkau berusaha mencari pengampunan Allah, sebab saudara yang engkau sudah sakiti itu adalah juga milik Allah dan bila engkau melukai hatinya, engkau juga telah berdosa terhadap Khaliknya...

Pengakuan yang benar selalu muncul dari hati yang tulus ikhlas serta mengakui segala dosa yang khusus. Mungkin dosa-dosa itu sebagai pembawaan yang cukup saja dihadapkan dihadapan Allah: mungkin kesalahan yang harus diakui kepada seseorang yang telah kita lukai hatinya; atau mungkin kesalahan yang bersifat umum, dan kemudian haruslah diakui dihadapan orang banyak. Akan tetapi yang terutama bahwa semua pengakuan hendaknya pasti dan mengenai sasaran, yakni mengakui kesalahan-kesalahan yang engkau telah perbuat.

Banyak dan sangat banyak pengakuan yang tidak perlu diucapkan didengar oran-orang yang tidak patut mendengarnya; karena ada akibat yang mungkin, yakni orang-orang yang terbatas pengertian dan pertimbangannya tidak dapat memahami hal itu lebih dahulu... Allah lebih dipermuliakan jika pada waktu kita mengakui hati yang berisi dosa rahasia dan bejat itu kepada Yesus saja daripada kita membukakan kesalahan itu kepada orang yang terbatas pengertiannya dan sering bersalah yang tidak dapat mengadakan pertimbangan dengan baik kecuali hatinya tetap diresapkan dengan Roh Allah... Jangan pernah engkau memaparkan berita ketelinga orang yang seharusnya hanya Allah saja yang patut mendengarnya.

Pengakuan sebagai kecurahan jiwa yang paling dalam dan rahasia menemukan jalannya menuju Allah yang penuh belas kasihan yang tak terhingga.

Mungkin dosamu bertumpuk sebesar gunung di depanmu; akan tetapi bilamana engkau merendahkan hatimu, mengakui dosa-dosamu, percaya kepada jasa-jasa Juruselamat yang sudah disalibkan dan bangkit kembali, maka Ia mau mengampuni dan menyucikan kamu dari segala kejahatan... Biarlah engkau merindukan kegenapan kasih karunia Kristus itu. Biarlah hatimu dipenuhi dengan kerinduan yang sungguh-sunggu hendak memperoleh kebenaranNYA.

DUKACITA KARENA DOSA

DUKACITA KARENA DOSA


"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus." (Kisah Para Rasul 3:19-20).

Syarat-syarat untuk memperoleh rahmat Allah sederhana sekali, adil dan pantas. Tuhan tidak menuntut kita melakukan suatu perkara yang mendatangkan bencana supaya dosa kita diampuni. Kita tidak perlu mengadakan pengembaraan yang jauh-jauh dan melelahkan, atau menyakiti tubuh untuk penebusan dosa, untuk memujikan diri kita kepada Allah yang di sorga, atau mengadakan sendiri penebusan atas pelanggaran kita; melainkan orang yang mengakui dan meninggalkan dosanya akan memperoleh rahmat.

Pertobatan termasuk di dalamnya hati yang hancur oleh karena dosa, dan berbalik dari dosa itu. Akan tetapi tidak akan ada perubahan hidup yang sungguh-sungguh jikalau kita baru menyatakan dosa itu dosa setelah kita melihat akibatnya yang buruk-buruk.

Seberkas sinar kemuliaan Allah, satu seri cahaya kesucian Kristus dapat menembus celah-celah jiwa, membuat setiap noda dengan jelas, dan membentangkan kejelekan dan kekurangan-kekurangan tabiat manusia. Terang itu membuat jelas kelihatan segala keinginan hati yang najis, ketidak percayaan hati, serta ucapan bibir yang kotor. Tindak tanduk orang berdosa yang tidak setia dan menyia-nyiakan hukum Allah akan dibukakan kepadanya, lalu jiwanya akan terpukul dan didukakan oleh gerakan Roh Allah.

Cucuran air mata orang yang hendak bertobat hanyalah titisan hujan yang mendahului sinar matahari kesucian. Dukacita seperti ini memaklumkan suatu sukacita yang kelak menjadi mata air yang memancar di dalam jiwa. "Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap Tuhan, Allahmu";"Mukaku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman Tuhan." Yeremia 3:13. "Kepada mereka yang meratap di Sion,"Ia sudah berjanji mengaruniakan "perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar." Yesaya 61:3

SUKACITA OLEH ROH KUDUS

SUKACITA OLEH ROH KUDUS

"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17).

Perjanjian itu berbunyi demikian, "Aku akan mengaruniakan engkau hati yang baru";"Aku akan menaruh RohKu di dalam hatimu." Perlengkapan dalam perjanjian ini dibuat bagi kita melalui kebenaran Kristus:"Dimana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." Yesaya 32:17. Mereka yang mengalami isi kata-kata dalam ayat ini, maka segala kerisauan hati mereka, dan juga kekhawatirannya akan lenyap sama sekali, lalu mereka akan menemukan ketenangan jiwa di dalam Kristus. JasaNYA, kebenaran dan keadilanNYA, sudah diperhitungkan kepada mereka yang percaya, sehingga mereka itu memiliki damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus.

Dengan jalan demikian maka Tuhan mau agar putera dan puteriNYA menjadi orang yang berbahagia, hatinya penuh damai sejahtera dan penurutan...

Kebahagiaan yang dicari dengan alasan-alasan kepentingan sendiri, tidak pada jalan yang tepat, adalah kebahagiaan yang tidak seimbang, tidak menentu dan bersifat sementara; dan kebahagiaan demikian mudah berlalu, sehingga jiwa mengalami rasa kesunyian, dan berduka; akan tetapi adalah sukacita dan kepuasan hati terdapat di dalam pelayanan pekerjaan Allah; orang Kristen tidak akan dibiarkan berjalan pada jalan yang sesat; ia tidak akan ditinggalkan sia-sia dan kecewa. Seandainya kita tidak dapat menikmati akan hidup ini, masih dapat bersukaria memandan hisup yang akan datang itu, yakni Sorga.

Akan tetapi biarpun di dunia ini, orang Kristen dapat memiliki hubungan yang menyenangkan dengan Kristus, mereka dapat memeperoleh terang kasihNYA, kenikmatan hadiratNYA yang kekal. Setiap langkah kehidupan hendaknya dapat membawa kita lebih rapat kepada Yesus, dan dapat memberikan pengalaman yang lebih dalam tentang kasihNYA, dan membawa kita selangkah lebih dekat ke rumah semawi yang aman sentosa itu.

Damai sejahtera terdapat di dalam hati orang yang percaya, dan sukacita oleh Roh Kudus. Percaya membawa kedamaian hati, dan percaya pada Allah membawa sukacita. Oleh sebab itu, percayalah, percayalah!!!

Jiwaku berseru percayalah. Damai sejahtera terdapat di dalam Allah. Ia sedia memeliharakan apa yang engkau sudah serahkan kepadaNYA. Ia mau membuat kita lebih daripada seorang pemenang melalui Dia yang sudah mengasihi kita.

SAAT-SAAT PIKIRAN LEMAH

SAAT-SAAT PIKIRAN LEMAH


"Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."" (1 Raja-Raja 19:14).

Orang-orang yang kuat kerohaniannya, jikalau mereka tertekan hebat karena keadaan memaksa, mereka akan menjadi tawar hati dan putus asa. Bukanlah masalah baru atau perkara aneh jikalau mereka kadang-kadang membenci hidup itu sendiri. Biarlah orang-orang yang seperti ini mengingat bahwa salah seorang nabi yang paling perkasa telah melarikan diri untuk menghindari amarah seorang wanita yang kesurupan... Mereka yang telah memanfaatkan kuasa hidup dalam pekerjaan yang memerlukan pengorbanan, atau yang tergoda supaya tawar hati dan kurang percaya, biarlah mereka beroleh keberanian dari pengalaman Elia...

Pada saat pikiran sangat lemah, setan menyerang jiwa kita dengan penggodaan yang hebat... Dia yang telah menaruh percaya pada Allah selama musim kering dan musim kelaparan, dia yang pernah berdiri dengan gagah di hadapan raja Ahab, dia yang telah berdiri teguh dihadapan seluruh bangsa Israel sebagai saksi bagi Allah yang benar pada hari yang dahsyat itu, dalam keadaan letih telah membiarkan perasaan takut mati mengalahkan imannya dalam Allah.

Bilamana kita diserang kebimbangan atau menghadapi situasi yang membingungkan, atau sedang dilanda kemiskinan dan kesusahan, setan berusaha menggoncang iman kita dalam Tuhan... Tetapi Allah memahaminya sehingga Dia masih mengasihi kita dan menaruh belas kasihan pada kita. Dia membaca maksud dan tujuan hati. Menunggu dengan sabar, tetapi percaya walaupun segala sesuatu tampak gelap, inilah berbagai pelajaran yang perlu dipelajari para pemimpin dalam pekerjaan Allah. Surga tidak akan menjatuhkan mereka pada hari kesusahan. Nyatanya tidak ada orang yang lebih malang, namun tidak terkalahkan daripada orang yang merasakan kekosongannya dan bersandar sepenuhnya kepada Allah.

Pelajaran dalam pengalaman Elia ditujukan bukan hanya kepada orang yang bertanggungjawab penuh dalam jabatannya itu memberikan pelajaran baru bagaimana mempercayai Allah pada masa pencobaan. Dia yang menjadi sumber kekuatan Elia cukup kuat untuk menolong setiap anakNYA yang berjuang, betapapun lemahnya. Dia mengharapkan kesetiaan setiap orang. Dia memberikan kekuatan kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhan mereka.

TUHANLAH YANG BERTEMPUR

TUHANLAH YANG BERTEMPUR

"Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."" (2 Tawarikh 20:12).

Menjelang akhir pemerintahan Yosafat, kerajaan Yehuda mendapat serangan musuh sehingga penduduk negeri gemetar ketakutan... Yosafat seorang pemberani yang perkasa. Selama bertahun-tahun dia melatih pasukannya dan mendirikan kota-kota benteng. Dia sudah siap menghadapi serangan musuh; namun pada saat itu dia menaruh percaya pada senjata buatan manusia. Hanya oleh iman yang hidup dalam Allah Israel dia dapat mengharap beroleh kemenangan atas orang-orang kafir ini, bukan oleh pasukan yang terlatih atau kota-kota benteng. Orang kafir itu menyombongkan kekuasaan mereka untuk menginjak-injak bangsa Yehuda di depan mata bangsa-bangsa lain.

"Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari Tuhan. Mereka datang dari semua kota di Yehuda mencari Tuhan." Lalu sambil berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda, Yosafat mencurahkan isi hatinya dalam doa, memohon janji-janji Allah setelah mengetahui bahwa Israel tidak berdaya...

Yosafat dapat berkata pada Tuhan dengan penuh keyakinan: "Mata kami tertuju kepadaMU, ya Tuhan." Sementara bertahun-tahun dia telah melatih bangsa itu supaya percaya pada Seorang yang sejak dulu sering campur tangan dalam kelepasan umat pilihanNYA dari kemusnahan total. Sekarang, ketika kerajaan berada dalam bahaya, Yosafat tidak berdiri sendirian; "sementera itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan Tuhan, juga segenap keluarga mereka dengan istri dan anak-anak mereka." Mereka dipersatukan dalam doa dan puasa. Dengan satu hati mereka memohon agar Tuhan mengacaukan musuhnya, agar nama Yehova dimuliakan.

Allah sendirilah sumber kekuatan Yehuda dalam krisis ini, dan Dia juga sumber kekuatan umatNYA pada zaman ini. Kita tidak menaruh percaya pada pangeran-pangeran dunia, atau menaruh manusia di tempat Allah. Kita harus ingat bahwa manusia bersifat salah dan berdosa. Dia yang memiliki segenap kuasa menjadi benteng pertahan bagi kita. Dalam setiap kesulitan kita harus merasa bahwa Tuhanlah yang bertempur. Sumber tenagaNYA tidak terbatas, dan hal-hal yang tidak mungkin akan membuat kemenangan itu lebih lebih besar.

Di Dalam Badai

Written By Alkitab Asli on Tuesday, September 11, 2012 | 3:22 PM

Mejaga Keluarga Kita Dari Batu Yang Menghancurkan

Bayangkan sebuah badai keras di Laut Mediterania sekitar 2.000 tahun yang lalu: Sebuah kapal kayu kecil berusaha keras untuk tetap bertahan, pelaut berusaha mengeluar- kan air dari dalam kapal, membawa turun sisa-sisa sobekan layar besar, mendayung sekuat mungkin untuk mencapai tujuan mereka. Di antara gelombang yang mengamuk dan awan yang marah, petunjuk dari garis pantai tiba-tiba muncul. Ini bisa berarti berita baik juga berita buruk. Kedekatan ke pantai berarti perairan tenang dan mudah-mudahan—dapat bertahan hidup. Hal ini bagaimanapun juga bisa ada batu karang berbahaya yang dapat menghancurkan perahu yang rapuh dan mengakibatkan kematian. Busa laut yang kejam; menyemprot ke udara. Sang kapten membuat keputusan putus asa. Tidak mengetahui posisi yang tepat, ia memutuskan untuk menurunkan jangkar untuk menjaga perahu agar tidak hancur oleh batu karang. Tiga, empat pelaut memasang satu, kemudian dua, akhirnya tiga jangkar batu yang berat ke laut. Tali yang menghubungkan jangkar ke perahu dikencangkan. Akankah jangkar tersebut bertahan? Akankah jangkar menjaga kapal dari menghancurkan ke dalam batu di garis pantai?

Cukup menarik untuk mengenal jangkar kuno. Jangkar tersebut berat, dan sering mengandung batu prasasti, dan berfungsi penting saat perjalanan maritim dan perdagangan untuk menghubungkan daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui darat. Beberapa bulan yang lalu saya melihat beberapa jangkar Romawi di lokasi Kaisarea Maritima, kota yang dibangun oleh Herodes Agung di Pantai Mediterania, yang membuat saya berpi kir.


Badai Hubungan

Elkana mengenai berbagai badai—terutama badai keluarga. Setelah dia menikah dengan Hana, mereka telah berharap menunggu bertahun-tahun untuk seorang anak—tetapi tidak pernah datang. Tanpa ahli waris dan putus asa untuk menga- mankan masa depan keluarganya, Elkana akhirnya mengambil istri kedua, Penina. Ia melahirkan anak dan terus-menerus membiarkan Hana, istri pertama, tahu tentang hal itu (1 Sam 1:2, 6). Pada saat yang sama Elkana mencintai Hana lebih dari Penina (ayat 4, 8). Anda pasti ingat cerita tersebut: Resep untuk mereka yang memiliki badai dalam hubungan dan keluarga tidak bahagia.

Pertama Samuel pasal 1 bercerita tentang kunjungan keluarga tahunan ke Silo, tempat di mana bait suci terletak dan di mana setiap bangsa Israel harus datang setahun sekali untuk mempersembahkan korban. Kita menemukan Hana menangis tak terkendali di bait suci (ayat 10). Eli, seorang imam yang melayani di bait suci, berpikir bahwa ia mabuk dan menegur dia (ayat 13, 14). Tanpa suara mulutnya bergerak saat ia mencurah- kan sakit hatinya di hadapan Tuhan. Dan kemudian hal itu terjadi: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya” (ayat 11). Di tengah-tengah badai Hana melempar keluar sebuah jangkar. Sumpahnya sangat spesifik dan, mengingat hukum Israel, hal itu perlu setujui oleh suaminya (Bil. 30:7-9). Saya ingin tahu apa yang dia rasakan saat mendengar kata-kata meyakinkan imam Eli: “Pergilah dengan selamat” (1 Sam 1:17). Apakah hatinya bergejolak? Apakah harapan itu mengecewakan bagaikan tembakan kecil ke dalam tanah kering dari hati sedihnya? Apakah yang dia katakan kepada Elkana? Kita tidak diberitahu—kita hanya tahu bahwa Elkana tidak menghalangi sumpahnya dan bahwa Allah mengingat Hana (ayat 19, 20).


Sinar Matahari

Pada setiap akhir badai ada sinar matahari. Kelahiran Samuel kecil (yang namanya berarti “Tuhan telah mendengar”) harus membawa sinar matahari dan sukacita kepada Hana dan kehidupan Elkana. Tuhan telah benar-benar mendengar jeritan hati mereka dan mereka siap untuk menghormati janji mereka. Kita tidak terlalu yakin berapa lama wanita Israel pada umumnya menyapih anak-anak mereka. Menurut teks kuno Timur Dekat, seorang anak mungkin tidak disapih sampai 3 atau 4 tahun. 1 Waktu berlalu dengan cepat, dan Hana menghabiskan waktunya dengan bijaksana bersama Sa- muel kecil. Menuangkan semua kasih dan kebijaksanaan dalam beberapa tahun yang singkat, ia meletakkan dasar batu yang solid.

Hana mengetahui sesuatu tentang Silo yang mana kita, sebagai pembaca, hanya mengetahui rahasia setelah dia menyerahkan anaknya kepada asuhan Imam Eli di bait suci. Sebagaimana kisah yang telah terungkap, kita tahu bahwa anak Imam Eli—imam generasi berikutnya—adalah manusia pria yang “rusak” (1 Sam. 2:12-17).


Tertambat Dalam Kasih

Bagaimanakah perasaan Anda jika Anda tahu bahwa Hana tahu tentang keadaan di Silo? Saya pikir saya akan mencoba untuk menegosiasikan kembali sumpah dengan Allah. Setelah semuanya, Allah tidak senang mengetahui bahwa seorang anak akan tunduk pada pengaruh jahat. Kemungkinan besar Hana bisa saja menegosiasikan agar Samuel datang di hadapan Tuhan di kemudian hari. Dia bisa saja bahkan merasionalisasikan jalan keluar dari sumpahnya dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab.

Namun bukan itu yang dia lakukan. Karena dia telah menemukan jangkar dalam Tuhan dan telah menghabiskan tiga atau empat tahun membangun dasar yang kuat dalam hati Samuel, dia mengembalikan hadiahnya yang paling berharga bagi Pemberi semua hadiah. Dia tampaknya tahu—secara naluri dan dengan pengalaman—bahwa anak ini adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhanlah yang akan merawatnya.

Ya, Tuhan memberikan anak yang lain baginya (ayat 21). Dan ya, dia akan melihat Samuel setidaknya sekali setahun ketika dia membawa jubah baru bagi Samuel yang dia telah pintal, tenun, dan jahit dengan berhati-hati selama bulan-bulan yang sepi di rumah (ayat 19). Tapi Samuel adalah anak Allah, yang telah dipanggil untuk tujuan khusus dan terdaftar di akademi pelatihan yang unik.


Jangkar Kita

Sekian banyak rumah tangga saat ini di seluruh dunia menemukan diri mereka dalam badai yang berat. Kita terus terlalu sibuk, dan kita tidak pernah punya waktu yang cukup. Kita sangat terganggu dan memiliki waktu yang sulit memahami satu sama lain. Kita berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita dan lupa bahwa yang terbaik bagi anak-anak kita tidak berhubungan dengan gadget, mobil, atau liburan mahal. Kita perlu jangkar yang menjaga kita agar tidak menabrak batu-batu di sekitar kapal kita.

Ibrani 6:19 menggunakan metafora jangkar dengan cara yang menarik: “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,...” harapan ini tidak dibangun pada manusia atau hal-hal atau bahkan iman kita dan komitmen. Harapan ini berpegang pada Yesus, Imam Besar kita, yang telah memasuki bait suci untuk memohon demi kita.

Hana bertahan dengan iman—bahkan ketika ia mengha- dapi tantangan dalam menempatkan anak yang diberikan Tu- han ke tangan yang lemah, meskipun bermaksud baik, imam tua di Silo. Keluarga-keluarga kita, yang baik, yang rata-rata, yang bermasalah atau bahkan tidak berfungsi semestinya, dapat bertahan karena mereka dapat mengklaim jangkar yang memegang mereka bersama-sama dan membuat mereka jauh dari batu yang mengancam menghancurkan kapal. Ini saatnya untuk membiarkan jangkar turun—dan bertahanlah.

1. Gerald A. Klingbeil adalah seorang Associate Editor Adventist World. Bersama Chantal, istrinya, mereka hidup bahagia memperhatikan tiga putri mereka yang menghadapi badai masa remaja. 

Gerald A. Klingbeil adalah seorang Associate Editor Adventist World. Bersama Chantal, istrinya, mereka hidup bahagia memperhatikan tiga putri mereka yang menghadapi badai masa remaja.

Health by SH

HEALTH (3)

Health