Home » » KEKUDUSAN HIDUP

KEKUDUSAN HIDUP

Written By Alkitab Asli on Thursday, September 13, 2012 | 10:39 AM

KEKUDUSAN HIDUP

"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).

Tidak seorangpun yang menuntut kekudusan itu sungguh-sungguh kudus. Mereka yang terdaftar sebagai orang yang kudus di dalam buku-buku sorga tidak menyadari akan kenyataan itu, dan merupakan orang yang terakhir membanggakan kebaikan mereka.

Bukanlah suatu bukti yang terakhir bahwa seseorang itu adalah seorang Kristen oleh sebab dia dapat menyatakan nilai rohani yang amat mengagumkan pada suatu keadaan yang luar biasa. Kekudusan bukannya sesuatu yang menggairahkan hati, melainkan suatu penyerahan kemauan yang sungguh-sungguh kepada Allah, suatu hidup yang keluar dari mulut Allah; suatu hasil pekerjaan menurut kemauan Bapa kita yang di sorga; percaya kepada Allah pada waktu berada dalam ujian dan di dalamn kegelapan sebagaimana pada waktu dalam terang; yang berjalan menurut iman bukan dengan pandangan mata; percaya kepada Allah dengan sebulat-bulat hati serta tinggal selalu di dalam kasihNYA.

Janganlah seorangpun merasa dirinya menjadi orang yang penuh kuasa, melainkan semuanya mereka harus membasuh diri mereka dari kecemaran tubuh dan roh, menyempurnakan kekudusan di dalam hati yang takut akan Tuhan. Allah menuntut agar setiap jiwa menjadi suci dan kudus. Benar kita mewarisi kecenderungan berbuat dosa. Inilah suatu bagian daripada diri yang tidak perlu dibawa dalam diri seseorang. Adalah suatu kelemahan manusia untuk menimang-nimang sifat mementingkan diri sendiri, karena ini adalah suatu sifat alami tabiat itu. Kecuali segala sifat yang mementingkan diri sendiri disingkirkan, kecuali diri sendiri disalibkan, kita tidak akan pernah menjadi kudus sebagaimana Allah kudus adanya. Ada suatu kecenderungan manusia berpikir syak yang pada keadaan tertentu bertumbuh di dalam kehidupan. Apabila sikap seperti ini dibiarkan terus maka sifat itu akan menguasai tabiat dan menghancurkan jiwa.
Allah menuntut kesempurnaan moral pada setiap orang. Mereka yang sudah dikaruniai terang dan kesempatan, sebagai penatalayan Allah, bercita-cita menuju kesempurnaan, dan jangan pernah merendahkan ukuran pembenaran itu untuk menyelaraskannya kepada segala kecenderungan yang diwarisi dan dipupuk itu berbuat salah. Kristus sudah mengenakan kepada diriNYA sifat kemanusiaan kita, lalu Ia hidup sebagaimana kita hidup, untuk menunjukkan kepada kita bahwa kitapun dapat seperti Dia... Kita haruslah menjadi kudus sebagaimana Allah kudus; dan bilamana kita memahami makna ucapan ini dengan betul, dan menyediakan hati melakukan pekerjaan Allah, menjadi kudus sebagaimana Ia kudus, kita harus menghampiri ukuran yang ditetapkan kepada setiap perorangan di dalam Yesus Kristus.
Share this article :

Post a Comment