TELADAN TUHAN KITA
"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Roma 6:4)
Yesus bukannya menerima baptisan sebagai suatu syarat pengakuan dosaNYA sendiri. Melainkan Ia menyamakan diriNYA sebagai orang berdosa, mengambil langkah-langkah itu agar kitapun turut mengambil bagian dan melakukan pekerjaan yang patut kita lakukan. Penderitaan hidupNYA dan kesabaranNYA menderita setelah baptisanNYA juga menjadi teladan bagi kita.
Kristus sebagai pemimpin manusia wajib mengambil langkah-langkah yang sama itu supaya kitapun diwajibkan berbuat demikian. Meskipun sebenarnya Ia tidak berdosa, tetapi Ia menjadi teladan di dalam kesempatan menggenapi segala tuntutan untuk penebusan makhluk manusia berdosa. Ia mengangkut dosa-dosa isi dunia. BaptisanNYA wajiblah diterima oleh segenap orang berdosa yang oleh pertobatan dan imannya ia akan diampuni. "Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia." (Titus 3:4-8).
Manusia dibawa kembali masuk kedalam kasih karunia Allah oleh kelahiran kembali melalui baptisan. Baptisan itu adalah sebagai lambang penguburan bersama-sama dengan Kristus ke dalam air sama seperti kematianNYA yang menunjukkan bahwa semua orang yang mengakui pelanggarannya terhadap hukum Allah dibersihkan dan disucikan melalui pekerjaan Roh Kudus. Baptisan menunjukkan pertobatan sejati dengan pembaruan jiwa karena Roh Kudus.
Mereka yang telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus oleh baptisan, dan keluar dari dalam air sebagaimana kebangkitanNYA dari dalam kubur, telah menyanggupkan nereka menghidupkan kehidupan yang baru.
"Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).
Yesus bukannya menerima baptisan sebagai suatu syarat pengakuan dosaNYA sendiri. Melainkan Ia menyamakan diriNYA sebagai orang berdosa, mengambil langkah-langkah itu agar kitapun turut mengambil bagian dan melakukan pekerjaan yang patut kita lakukan. Penderitaan hidupNYA dan kesabaranNYA menderita setelah baptisanNYA juga menjadi teladan bagi kita.
Kristus sebagai pemimpin manusia wajib mengambil langkah-langkah yang sama itu supaya kitapun diwajibkan berbuat demikian. Meskipun sebenarnya Ia tidak berdosa, tetapi Ia menjadi teladan di dalam kesempatan menggenapi segala tuntutan untuk penebusan makhluk manusia berdosa. Ia mengangkut dosa-dosa isi dunia. BaptisanNYA wajiblah diterima oleh segenap orang berdosa yang oleh pertobatan dan imannya ia akan diampuni. "Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia." (Titus 3:4-8).
Manusia dibawa kembali masuk kedalam kasih karunia Allah oleh kelahiran kembali melalui baptisan. Baptisan itu adalah sebagai lambang penguburan bersama-sama dengan Kristus ke dalam air sama seperti kematianNYA yang menunjukkan bahwa semua orang yang mengakui pelanggarannya terhadap hukum Allah dibersihkan dan disucikan melalui pekerjaan Roh Kudus. Baptisan menunjukkan pertobatan sejati dengan pembaruan jiwa karena Roh Kudus.
Mereka yang telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus oleh baptisan, dan keluar dari dalam air sebagaimana kebangkitanNYA dari dalam kubur, telah menyanggupkan nereka menghidupkan kehidupan yang baru.
"Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).
Post a Comment